Lingkungan Teknis Tentang Kasus Pembuatan Pompa Hidraulik Ram

pompa hidramPompa Hidraulik Ram merupakan teknologi tepatguna. Pompa ini dapat memompa air dari tempat yang rendah ke tempat yang tinggi. Pompa Ram adalah pompa hemat energi, karena tidak menggunakan bahan bakar minyak maupun gas dan juga tidak menimbulkan pencemaran, pompa bekerja dengan memanfaatkan tenaga air (palu air). Pompa ini sangat cocok untuk daerah pegunungan atau daerah pedesaan yang berbukit. Salah satu villa di Puncak sudah memanfaatkan pompa ini untuk penyediaan air bersihnya.

hidram-faSudah saatnya sekarang kita mengembangkan teknologi tepat guna yang ramah lingkungan, dalam artian tidak mencemari lingkungan, dan ini sangat cocok untuk negara kita. Sebagai negara agraris kita harus dapat swasembada pangan dan tidak harus mengorbankan lingkungan. Teknologi tepat guna yang dimaksud adalah teknologi sederhana, murah dan dapat berfungsi dengan baik.

Teknologi tepat guna sebenarnya dapat digali dari masyarakat kita yang mempunyai budaya yang sedemikian majemuknya. Indonesia yang berada pada garis khatulistiwa, masalah air cukup melimpah tetapi kadang-kadang masih ada saudara kita yang tidak dapat menikmati air dengan tenang karena sumber air berada pada lokasi yang relatif lebih rendah dari lingkungan pemukiman mereka.

Dengan memperhatikan kebutuhan masyarakat terutama didaerah-daerah yang berbukit dan sulit untuk mengambil air karena lokasi sumber air yang relatif lebih rendah. Hal ini dapat ditolong dengan pompa ram jika kondisi topografinya mendukung. Pompa ram adalah pompa dengan memanfaatkan tumbukan air untuk menaikan air.

Pelatihan pembuatan Pompa Ram ini bertujuan untuk memasyarakatkan Pompa Ram yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai kebutuhan antara lain untuk penyediaan air bersih, untuk perikanan maupun untuk pertanian. Program ini bermanfaat untuk membantu masyarakat agar bisa memenuhi penyediaan air kebutuhan rumah tangga dan mengenalkan teknologi tepat guna ramah lingkungan.

Bahan dan Cara Kerja

Cara kerja yang dilaksanakan dalam pelatihan pompa ram ini adalah: Penjelasan secara teori (tinjauan pustaka) mengenai pompa ram. Peragaan secara fisik dari semua komponen pompa ram dan mencoba untuk merangkaikannya. Percontohan, berupa pemasangan di lapangan dan uji coba lapangan.

hidram-fa2Studi mengenai Pompa Hidram telah dimulai dan dikenal sudah sejak lama. The Centre for Alternative Technology, sebuah pusat studi di Inggris yang melakukan riset terhadap alat-alat alternatif yang ramah terhadap lingkungan, menyatakan bahwa pada tahun 1879. The People's Cyclopedia memasukkan Pompa Hidram (Hydraulic Ram) diantara 55 Penemuan Terpenting dalam sejarah umat manusia. Di dalam ensiklopedi itu idinyatakan bahwa Pompa Hidram adalah suatu bentuk mekanisme sederhana yang memungkinkan tenaga air yang jatuh diubah untuk mengangkat air itu sendiri ke suatu ketinggian.

John Whitehurst tercatat sebagai penemu Pompa Hidram di Inggris tahun 1772, tetapi pada saat itu sistem kerjanya belum secara otomatis dan kontinyu. Barulah pada tahun 1796 seorang kebangsaan Perancis, Joseph Michael Montgolfier, menemukan sebuah klep, yang memungkinkan sebuah Pompa Hidram bergerak secara kontinyu dengan menggunakan aliran air steady. Di tahun 1809, Amerika Serikat mengeluarkan patennya atas nama J. Cemeau dan S.S. Hallet di New York dan ditahun 1832. Informasi mengenai penemuan tersebut menyebar luas sampai ke belahan timur Benua Amerika, perihal suatu pompa sederhana yang dapat memompa air melampaui bukit dengan penggerak air yang jatuh (falling water).

hidram-fa3Setelah penemuan-penemuan tersebut, telah banyak negara-negara di Eropa dan Amerika yang terus menerus mengembangkan, memproduksi dan mendaftarkan patent yang berlainan, karena pimpa tersebut terus menerus diperbaiki fungsi danbentuknya. Lebih dari 100 tahun setelah ditemukannya, Pompa Hidram telah banyak berperan dalam pendistribusian air ke rumah-rumah, pertanian, perkebunan, dan industri-industri. Pompa Hidram memberikan kontribusi yang cukup banyak dalam usaha-usaha produksi, budidaya tanaman dan yang terpenting untuk sektor kesehatan dan sanitasi. Tetapi setelah munculnya pompa listrik, Pompa Hidram menjadi terlupakan. Karena pada awal ditemukannya, listrik dijual denan harga sangat murah dan jauh lebih efisien jika menggunakan pompa yang bertenaga listrik. Tetapi lambat laun harga jual listrik semakin mahal dan semakin tidak efisien lagi.

Pemikiran masyarakat akan sesuatu yang alami lambat laun akhirnya kembali. Masyarakat modern sekarang lebih mementingkan sesuatu yang serba efisien, hemat bahan bakar, dan ramah terhadap lingkungan. Sebagian masyarakat mulai menyadari hal tersebut dan kembali menyempurnakan Pompa Hidram yang memang telah lama ditemukan. Mereka melakukan suatu penelitian, percobaan-percobaan dan kembali menciptakan suatu jenis pompa yang murah, dapat bekerja otomatis, tanpa energi listrik dan bahan bakar dan hanya bekerja melalui aliran air yang mengalir tetapi mampu mengangkat dan menyalurkan air tersebut jau tinggi ke arah vertikal.

Salah seorang penemu yang kemudian memperkenalkan kembali dan memproduksinya di abad 20 ini ialah Richard Fleming, dari Amerika Serikat. Sejak tahun 1980 Fleming dengan produksi pompanya Fleming Hydro-Ram telah dapat diproduksi dan diapsarkan ke seluruh dunia. Pompa buatan Fleming dibua dengan bahan yang ringan, tingkat efisiensi yang tinggi serta didesain untuk melayani pemakaian ratusan tahun.

Fleming Hydro-Ram mampu memompa air dengan tenaga air yang mengalir. Pompa tersebut telah berhasil dan mampu menyuplai 700 sampai 4000 galon setiap hari, tergantung kepada: ketinggian elevasi sumber air (Supply Head), ukuran pompa yang dipakai, ukuran Pipa Penghantar, debit aliran, dan ketinggian pemompaan yang diinginkan. Dari ketinggian sekitar 0,6 meter dengan debit aliran 3,8 sampai 11,4 liter per menit mampu menyuplai air untuk ketinggian 6 meter.

Bagian-bagian dari Pompa Ram. Pompa Ram terdisi dari dua bagian yaitu:

Bagian Utama

1. Rumah pompa (Valve Box)
2. Klep limbah (Waste Valve/Impulse Valve)
3. Tabung Kompresor (Deliveri Valve / Discharge Valve)

Bagian pelengkap

1. Bak pembagi (Supply head/Water source)
2. Pipa pengumpan (Drice pipe)
3. Pipa penghantar (Delivery pipe)
4. Bak Penampungan (Reservoir/storage tank)

Sistem kerja pompa Hydraulic Ram

Sistem kerja yang diterapkan sebenarnya hanya berdasakan pada hal-hal yang sagat menjadi dasar dalam hidraulika yaitu;
1. Merubah kecepatan energi alira menjadi daya angkat untuk memindahkan air pada suatu ketinggian tertentu.
2. Melipatgandakan kekuatan pukulan water hammer suatu aliran.

Linsley dan Franzini (1979) menyatakan bahwa gejala palu air (water hammer) sendiri terjadi karena adanya air dari reservoir dialirkan melalui pipa dengan kecepatan (V) secara tiba-tiba dihentikan oleh suatu penutupan katup maka energi dinamik akan berubah menjadi energi elastis sehingga serangkaian gelombang tekanan positif dan negatif akan bergerak maju mundur di dalam pipa sampai terhenti akhibat gesekan. Gejala palu air (Water Hammer) yang terjadi karena aliran dalam pipa dengan kecepatan (V), secara tiba-tiba dihentikan akan menyebabkan terhentinya aliran air sehingga kecepatan (V2) menjadi nol maka timbul gaya "F" sebesar:

hidram-rumus1

Karena kecepatan berkurang menjadi nol maka

hidram-rumus2

Tanda negatif berarti arah gaya berlawanan dengan arah aliran. Bila panjang kolom air yang terhenti adalah L dengan luas penampang A dan massa jenis air P, panjang kolom air yang terhenti selama waktu t maka:

hidram-rumus3

Walt 1981 berpendapat bahwa pada sistem pemompaan pompa hydram, gejala palu air (Water Hammer) ini terjadi karena air yang mengalir dalam pipa dengan kecepatan VI masuk ke dalam sistem pompa naik klep limbah (waste valve) sehingga terjadi penutupan tiba-tiba dan menyebabkan timbulnya tekanan yang cukup besar dalam badan pompa.
Gelombang tekanan air yang terjadi akibat palu air Water Hammer diteruskan ke dalam tabung udara yang berfungsi sebagai tabung kompresor melalui klep penghantar delivery valve.

Sebagian gelombang tekanan tersebut akan menjadi arus balik ke arah reservoir dan ini berarti terjadi penurunan tekanan pada sistem pompa sehingga klep penghantar deliveru valve tertutup kembali sedangkan klep limbah Waste Valve membuka kembali. Akibat dari pembebasan gelombang tekanan tersebut kembali lagi arus massa air dari reservoir menuju pompa akan menekan naik klep limbah (Waste Valve) sehingga terjadi penutupan tiba-tiba yang mengakibatkan terjadi proses palu air (Water Hammer). Proses yang terjadi berulang-ulang inilah yang mendorong naik air ke pipa penghantar untuk kemudian diteruskan ke bak penampung.

Untuk lebih jelasnya perhatikan proses kerja pompa hydraulic ram dari sumber air (water source) hingga ke bak penampungan (storage tank)

  1. Aliran air dari sumber air water source masuk ke dalam pompa melalui pipa pengumpan (drive pipe) A dengan kecepatan V1.
  2. Selanjutnya aliran air dengan kecepatan V1 melewati klep limbah (waste valve) B yang masih dalam posisi terbuka dan mendorong hingga naik sehingga posisi klep limbah (waste valve) B tertutup. Pada saat ini posisi klep hantar (discharge delivery valve) C masih dalam keadaan tertutup.
  3. Tertutupnya klep limbah B menyebabkan aliran air secara tiba-tiba terhenti dan menimbulkan aliran balik dengan kecepatan V2, dimampatkan aliran dari reservoir yang baru datang sehingga timbul gelombang tekanan pada badan pompa.
  4. Gelombang tekanan yang timbul akibat palu air (water hammer) merambat sepanjang badan pompa menekan naik klep hantar (delivery discharge valve) sehingga air masuk kedalam tabungudara (air chamber) D yang berperan sebagai tabung kompresor untuk menaikkan air ke pipa penghantar (devivery pipe) E.
  5. Sebagian dari gelombang tekanan tersebut selanjutnya merambat menuju reservoir. Akibat turunnya tekanan pada badan pompa klep limbah B akan membuka kembali akbibat beratnya sendiri dan beban.
  6. Gelombang tekanan akan hilang setelah mencapai reservoir. Aliran ir dari reservoir kembali masuk ke dalam sistem pompa.

Proses pengulangan berjalannya aliran air tersebut terjadi antara (20-100) kali per menit tergantung dari besar rata-rata aliran saat itu.

Dalam penjelasan secara teori alat bantu berupa gambar bagian-bagian pompa dan juga jenis-jenis dari bahan yang ada di sekitar yang dapat dimanfaatkan dalam pembuatan pompa tersebut. Untuk mengenal lebih jauh bagian-bagian pompa maka semua bagian-bagian pompa di buka dan dipisahkan dalam arit belum dirangkai. Kemudian peserta latihan mencoba untuk merangkai bagian-bagian tersebut sampai menjadi bentuk pompa yang utuh. Setelah itu baru dipasang dilapangan.

Hasil Pelaksanaan Pemasangan Pompa Hidram

Sebelum pelaksanaan pelatihan maka diadakan:

  1. Survey awal untuk mencari lokasi yang bisa di bangun ram, adanya sumber air yang kontinyu, mempunyai ketinggian yang dapat dimanfaatkan untuk tinggi jatuh dan juga pemanfaatan air hasil pemompaan.
  2. Setelah mendapatkan lokasi yang cocok dan pendekatan kepada masyarakat di lokasi tersebut.
  3. Diadakan koordinasi dengan camat dan kepala desa
  4. Penyusunan proposal kegiatan
  5. Pembuatan pompa dan uji coba di laboratorium
  6. Koordinasi pelaksanaan

Pelaksanaan pelatihan dilakukan di kantor desa dan langsung dibuka oleh bapak kepala desa, sedangkan untuk percontohannya dilakukan di sungai Cipakar dan air digunakan untuk rumah tangga dan musolla kepunyaan keluarga Bapak Adun.

Proses Diskusi

Pelatihan pembuatan Pompa Ram ini diikuti oleh bapak-bapak yang merupakan wakil dari RT-RT yang ada di Desa tersebut. Materi pelatihan seperti telah disebutkan pada butir materi dan metoda pelaksanaan kegiatan. Tingkat pendidikan pada peserta pelatihan yang sangat minim sehingga agak sulit untuk memberikan pengertian. Sedangkan keinginantahuan para peserta sangat tinggi.

Percontohan di pasang pada

Lokasi Pompa : desa Negiasari, Kecamatan Dramaga Kotamadya Bogor, Propinsi Jawa Barat.
Data lapangan: Sumber air dari sungai cipakar yang berasal dari Gunung Salak.
Tinggi jatuh air 2 meter, tinggi hantar 15 meter, Kapasitas aliran (Musim Kemarau) rata-rata 2.5 - 3 liter/detik
Kemiringan pipa pengumpan 11.5 derajat, pipa penghantar berupa slang elastis dan kuat dengan diameter ¾ inchi. Debit yang dihasilkan 2,5 sampai 3,5 liter per menit, air digunakan untuk keperluan rumah tangga dan mushola.

Pelaksanaan pemasangan pompa memerlukan waktu sekitar 1 minggu sampai bisa mengalir ke musholla dan dengan melibatkan mahasiswa. Pemantauan dilakukan oleh mahasiswa, setelah 3 bulan diadakan evaluasi.

Milis Pompa Hidram

Penulis ini juga yang mencoba mengumpulkan kita-kita yang tertarik dengan teknologi tepat guna dalam sebuah wadah berbagi melalui mailing list pompahidram[at]yahoogroups.com. Jika ada pertanyaan dan saling berbagi informasi seputar masalah Pompa Hidram silahkan langsung bergabung dan berbagi untuk sesama melaui teknologi sederhana ini.

Ternyata bentuk klep penghantar masih kurang sempurna. Perlu peelitian lebih lanjut, etelah 6 bulan klep penghantar rusak karena termakan karat. Dilakukan penggantian klep penghantar. Tetapi sayang pada saat hujan lebat terjadi banjir sehingga instalasi pompa rusak dan sebagian terbawa banjir.

Keingintahuan masyarakat cukup tinggi, dalam pemilihan lokasi sebaiknya jangan langsung di badan sungai untuk menghindari banjir. Bahan pompa terutama bahan untuk klep penghantar perlu dicarikan yang tahan karat. Perlu penelitan lebih lanjut untuk bahan dan klep penghantar, juga perlu dibuatkan manual-manual yang lebih rinci dalam merancang pompa dengan kapasitas yang berbeda, perlu mensosialisasikan kepada masyarakat lebih intensif.

* penulis adalah Dosen Jurusa Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Trisakti Jakarta

Panduan Membuat Pompa Hidram

pompa hidram

Air, adalah hal penting bagi kehidupan, lebih penting lagi jika cara mendapatkannya tinggal putar kran dan langsung bisa dipergunakan setiap waktu, ini juga yang dimimpikan semua orang, khususnya yang tinggal di lokasi yang tidak tersentuh oleh pipa jaringan PDAM, bisa beli pompa Sanyo tapi kalo gak ada listrik?, lebih bermasalah lagi jika ada sumber (mata air) tapi posisi lebih rendah dari rumah atau pemukiman. Jika itu yang dialami, mungkin tutorial ini harus anda baca sampe titik air penghabisan, dan akhirnya anda harus bikin pompa hidram...hehehe

Sudah lama sebenernya pengen nulis tutorial pembuatan Pompa Hidram ini, semakin kuat lagi karena pas ketemu dengan bapak dan ibu pada suatu pelatihan yang dihadiri hampir 30 propinsi dalam program KAT (Komunitas Adat Terpencil) di Cibodas minggu lalu. Saking antusiasnya sebagian besar dari mereka bikin sesi baru di ruang makan khusus penjelasan pembuatan pompa ini. Melalui ini juga saya mohon maaf sebesar-besarnya pada Bapak/Ibu karena saat itu tidak dapat memfasilitasi seluruhnya, ternyata yang berminat pengen tahu lebih banyak dari yang saya perkirakan. Saat itu terpaksa harus segera ke Gunung Baung untuk alasan yang sama, bikin pompa. Walah...jadi tukang ledeng rupanya, nyaingin Mario Brother, tokoh kartun yang kerjaannya emang tukang ledeng.Pompa Hidram di Napoi

Pompa Hidram, Hidraulik Ram Automatic atau kebanyakan masyarakat Jawa menyebutnya dengan Pompa Dongkleng, karena lidah Jawa lebih mudah menyebut pompa ini dari suaranya waktu bekerja, dibanding nama aslinya. Pompa ini bekerja tanpa menggunakan bahan bakar, listrik atau tambahan energi dari luar. Pompa ini memanfaatkan tenaga aliran air yang jatuh dari sumber dan sebagian dari air tersebut di pompakan ketempat lebih tinggi. Catatan saya selama ini, pompa ini mampu mengalirkan sepanjang 600 meter horizontal (dataran/flat), dan di daerah Pujon Malang naik hingga 100 meter vertikal. Kabarnya pompa hidraulik ram ini masuk indonesia dari Inggris pada tahun 1971 melalui ITB (Intitut Teknologi Bandung), buku panduannya untuk membuat dan pemasangan dengan Judul "Teknologi Pompa Hidraulik Ram - Buku Petunjuk untuk Membuat dan Pemasangan" keluar pada tahun 1979. Dan saya sendiri tau tentang ini tahun 1994 dari program Pengabdian Masyarakat Impala Unibraw di Malang dan baru bisa mempraktekannya pada 2003 di Kahayan Hulu Utara Kalteng.

Prinsip Kerja Pompa Hidram

Cara Pemasangan Pompa

Proses perubahan energi kinetis aliran air menjadi tekanan dinamik, dan sebagai akibatnya menimbulkan palu air (water hammer) sehingga terjadi tekanan tinggi dalam pipa tabung. Dengan mengusahakan supaya katub limbah dan katub pengantar terbuka dan tertutup secara bergantian maka tekanan dinamik diteruskan sehingga tekanan inersia yang terjadi pada pipa pemasukan memaksa air naik ke pipa pengantar dan seterusnya, lebih detail silahkan donlot Buku Panduan Teknologi Pompa Hidram.

Bahan-bahan yang harus disediakan

Peralatan Pompa Hidram
  1. a. Pipa Besi diameter Ø 3 inchi, b. Pipa besi diameter Ø 4 inchi
  2. Knee Ø 3 inchi - 1 buah
  3. Plat sambungan Pipa ukuran Ø 3 inchi sebanyak 6 buah
  4. Plat besi
  5. Karet Pelapis sambungan
  6. Karet Luar ban mobil bekas secukupnya
  7. Baut penyambung pipa 24 buah
  8. Baut untuk tuas klep hidraulik panjang 1 buah

Langkah demi langkah pembuatan Pompa Hidram

1. Membuat Tabung Pompa

Tabung Pompa Hidram Tabung Pompa Hidram

Jika harus membuat sendiri tabung pompa hidram, bisa menggunakan tabung dengan Ø 4 inchi atau lebih, biasanya menggunakan 1 ukuran lebih dari ukuran pompa utama, memang akhirnya bentuknya bisa lebih panjang, jika memiliki tabung elpiji bekas atau tabung lain yang mempunyai ukuran lebih besar bisa juga dipergunakan.

2. Membuat Badan Pompa

Badan Pompa Hidram Badan Pompa Hidram
Badan Pompa Hidram Badan Pompa Hidram

Membuat Tabung Limbah Hidram

Tabung Limbah Hidram Tabung Limbah Hidram
Tabung Limbah Hidram Tabung Limbah Hidram

Membuat Tuas Pompa

Tuas Pompa Hidram Tuas Pompa Hidram

Membuat Klep Tabung Hidram

Klep Tabung Klep Tabung

Membuat Dudukan Pompa Hidram

Dudukan Pompa Hidram

Pipa Keluaran

Pipa Pengeluaran

Membuat Tuas Klep

sorry, belum ada photonya, ini sebenarnya bikin sendiri klep dari ban bekas bagian luarnya yang dilekatkan di baut panjang sebagai tuasnya. Tuas inilah yang nantinya akan bergerak keatas dan kebawah menutup dan mengeluarkan air limpahan. Artikel ini bisa dilihat di sumber aslinya http://faizal.web.id/tutorial/membuat-katup-limbah-pompa-hidram.html

Memasang Komponen utuh Pompa Hidram

Pemasangan Alat dan Komponen Pemasangan Alat dan Komponen

Ada tips ringan untuk mengukur jarak antara tabung dengan pompa (besi segitiga dan tuas) adalah diambil dengan ukuran sedekatnya, jarak terlalu jauh antara keduanya mungkin akan berpengaruh terhadap kekuatan tekanan pompa, terlihat dalam photo keduanya berjarak dan posisi seimbang (rata)

. Pompa Hidram Utuh Pompa Hidram Utuh Pompa Hidram Utuh

Pompa Hidram Utuh

Selamat mencoba membuat Pompa Hidram, pada pembuatan yang pernah saya lakukan dengan menggunakan jasa tukang las, satu buah pompa menghabiskan biaya sekitar Tujuh ratus ribu rupiah. Jika ingin mengetahui lebih jauh bagaimana pompa ini dan cara membuatnya, bisa bertanya melalui milis Pompa Hidram http://groups.yahoo.com/group/pompahidram

di posting dari sumber aslinya di http://faizal.web.id/tutorial/pompa-hidraulik-ram-hidram.htm

Pompa Hidram

Penyaringan Air Sederhana

Sumber air bersih dan jernih semakin langka dan distribusinya tidak merata. Salah satu alternatif mendapatkan air bersih adalah dari sumur atau sungai yang tidak tersemar bahan-bahan kimia, yaitu dengan membuat penjernihan air secara sederhana yang memanfaatkan sumberdaya di sekitar kita. Penjernihan terdiri dari tahap pertama berupa pengendapan/sedimentasi dan tahan kedua berupa penyaringan/filtrasi.

Lebih lengkapnya dapat diinformasikan sebagai berikut:

Bahan dan alat

  • Air sumur/sungai yang tidak tercemar bahan kimia
  • Biji kelor (Moringa oleifera) atau Moringa stenopetala, Hibiscus sabdarifa, asam (Tamarindus indica) dan Cajanus cajan, untuk mengendapkan lumpur dan partikel air sebagai ganti tawas.
  • Batu kerikil, sebagai bahan penyaring dan membantu aerasi oksigen.
  • Pasir, untuk menahan endapan lumpur. Arang, sebagai penyerap partikel yang halus, penyerap bau dan warna yang terdapat di air.
  • Ijuk, untuk menyaring partikel yang lolos dari lapisan sebelumnya dan meratakan air yang mengalir
  • Drum plastik/gentong/bak semen 200 lt
  • Gentong besar atau bak penampung dari semen
  • Pompa air Penyangga kayu (bila perlu)
  • Pipa bambu/Paralon atau selang plastik
  • Kran air
  • Kasa nyamuk dari plastik
  • solasi paralon dan lem paralon.

Cara Kerja

Mempersiapkan bak penampung air. Buatlah kran pada ketinggian 10 cm dari bagian dasar, untuk masing-masing drum/gentong. Kran disambung saluran paralon 30 cm yang diberi lubang dan dibungkus dengan kasa nyamuk. Saluran paralon tersebut terdapat pada bagian dalam drum/gentong.

Cucilah bahan-bahan penyaring seperti batu kerikil, arang, pasir dan ijuk hingga benar-benar bersih, dikeringkan. Susunlah bahan penyaring mulai dari bagian dasar keatas berturut-turut ijuk (ketebalan 15 cm); pasir (10 cm); batu kerikil (10 cm); ijuk (5 cm); arang (15 cm); pasir (10 cm); kerikil (10 cm); ijuk ( 5 cm); pasir (10 cm); dan batu kerikil (10 cm).

Ingat, dalam penyusunannya harus rapat dan merata, jangan sampai ada rongga antar lapisan. Buat penyangga kayu berundak. Ketinggian undak pertama 50 cm dan udak kedua 170 cm ( disesuaikan dengan ketinggian drum). Susun kedua drum/gentong secara bertingkat. Drum/gentong pertama diletakkan di undak pertama (untuk penyating).

Drum/gentong kedua diletakkan di undak kedua (untuk penampung air bersih). Cari dan kumpulkan biji kelor yang sudah tua, ditumbuk sampai menjadi bubuk. Untuk 200 liter air diperlukan 200 gram biji kelor. Masukkan air yang akan dijernihkan dalam bak penampung. Taburkanlah biji kelor halus dan diaduk rata, tunggu hingga mengendap.

Setelah mengendap baru air dialirkan. Alirkan air dari drum/gentong pertama ke gentong kedua. Air yang keluar pertama, mula-mula keruh dan setelah beberapa saat akan jernih. Setelah jernih, baru ditampung ke drum/gentong kedua. Sebelum diminum air harus direbus atau sterilkan dengan SODIS. Setelah beberapa lama (lebih kurang 3 bulan) air yang keluar tidak jernih lagi, berarti filter perlu diganti atau dicuci lagi.

Teknologi Tepat Guna Dari Sampah

Dengan teknologi yang tepat, sampah yang tadinya sebagai barang buangan, kotor, berbau, menimbulkan penyakit dan mencemari lingkungan dapat menjadi barang yang bisa dimanfaatkan dan memiliki nilai ekonomi tinggi. Sampah anorganik bisa membantu mengembangkan industri daur ulang (recycling). Kertas bekas akan di daur ulang oleh industri kertas, sampah plastik dan kaca akan di daur ulang menjadi bahan baku industri, sedangkan sampah organik dapat mengembangkan industri pengolah kompos menjadi pupuk organik dan juga dapat diolah menjadi industri energi/industri bahan bangunan. Volume sampah dikota-kota besar seperti di Jakarta bisa mencapai 24.000 hingga 27.000 meter kubik/hari. Kebanyakan kota-kota di Indonesia hanya mampu mengumpulkan dan membuang sekitar 60% dari seluruh produksi sampah.

Jenis sampah dan kandungannya
Pertama, dilihat dari asal zat-zat yang dikandungnya. Secara garis besar sampah bisa digolongkan ke dalam dua kelompok yaitu sampah organik yakni sampah yang berasal dari benda-benda atau makhluk hidup. Contohnya, sisa sayuran, buah-buahan dan daun-daunan. Sampah anorganik, yakni sampah yang berasal dari benda-benda atau zat-zat mati. Misalnya, kaleng, plastik, besi, kaca. Berangkal juga bisa dimasukkan dalam kelompok ini. Sampah jenis ini banyak yang sulit hancur dan sulit diolah. Untuk mengolah sampah ini memerlukan biaya dan teknologi tinggi. Kedua, dilihat dari sumbernya; sampah ini bisa dibedakan menjadi tiga macam, yakni sampah rumah tangga adalah sampah yang dihasilkan dari rumah tangga, sampah industri, meliputi buangan hasil proses industri, dan sampah makhluk hidup, segala jenis benda buangan dari makhluk hidup.

Teknologi proses sampah
Sampah yang telah ditimbun pada tempat pembuangan akhir (TPA) dapat mengalami proses lanjutan. Teknologi yang digunakan dalam proses lanjutan yang umum adalah pertama; teknologi pembakaran (incinerator). Teknologi akan menghasilkan produk samping berupa logam bekas (skrap) dan uap yang dapat dikonservasikan menjadi energi listrik. Keuntungan lainnya menggunakan teknologi ini menurut Dinas Kebersihan DKI Jakarta adalah, dapat mengurangi volume sampah sekitar 75% - 80% dari sumber sampah tanpa proses pemilahan. Abu atau terak dari sisa pembakaran cukup kering dan bebas dari pembusukan dan bisa langsung dapat dibawa ke tempat penimbunan pada lahan kosong, rawa ataupun daerah sebagai bahan pengurug. Dan pada instalasi yang cukup besar dengan kapasitas 300 ton/hari dapat dilengkapi dengan pembangkit listrik sehingga energi listrik sekitar 96.000 MWH/tahun yang dihasilkan dapat dimanfaatkan untuk menekan biaya proses. Kedua, teknologi pengomposan (composting). Pada prinsipnya teknologi pengomposan adalah sebagai berikut, sampah yang tak lapuh seperti kaca, plastik, besi dan bongkahan beton disisihkan dan dibuang. Sehingga yang tinggal hanya yang bisa lapuk saja. Selanjutnya sampah dihancurleburkan menggunakan mesin khusus sampai lumat, agar proses pembusuksn oleh mikroorganisme dapat berjalan dengan baik, sampah kemudian ditimbun secara teratur dalam suatu hamparan tertutup yang bisa diawasi suhu, tingkat kelembaban dan aliran udaranya menggunakan alat khusus. Perlakuan ini akan membuat proses pembusukan sampah berlangsung optimal. Walaupun demikian pembusukan bisa dilakukan secara sederhana. Sampah yang telah digiling cukup dihamparkan begitu saja tertimpa sinar matahari selama beberapa hari sampai membusuk dengan sempurna. Kompos yang dalam pembuatannya dilapisi dengan lumpur dasar sungai ternyata hasilnya jauh lebih baik dibandingkan dengan jika tidak dilapisi dengan lumpur. Proses pembuatan kompos ini biasanya berlangsung antara 2 hari hingga 6 minggu, tergantung pada cara penangannanya. Setelah kompos itu “jadi”, segera dikeringkan kemudian digiling. Setelah dikemas dengan baik, maka kompos siap dipasarkan. Ketiga, teknologi penimbunan tanah (land fill). Teknologi ini sudah lama dilakukan. Sampah yang terkumpul dari rumah tangga dan pasar dimanfaatkan untuk menimbun tanah rendah. Sampah ditimbun begitu saja sampai menggunung, lalu diratakan dan dipadatkan. Setelah ketinggian mencapi yang diinginkan penimbunan sampah dihentikan. Sebaiknya yang dimanfaatkan jenis sampah yang tak mudah lapuk saja, seperti kertas, potongan kayu, potongan besi, kaleng bekas dan sebagainya. Sebab kalau sampah itu bercampur dengan sampah lapuk yang sangat mudah membusuk akan menimbulkan bau tidak sedap. Setelah mencapai tinggi tertentu segera ditimbun tanah. Lapisan tanah ini sedikitnya setebal 60 cm. Pemusnahan dengan cara ini (sanitary landfill) memang membutuhkan biaya lebih besar, tapi lebih aman dan tidak merugikan kehidupan masyarakat. Keempat, teknologi daur ulang (recycling). Sampah-sampah yang kiranya masih bisa diolah kembali, dipungut dan dikumpulkan. Contohnya adalah kertas, kardus, pecahan kaca, botol bekas, logam-logam, plastik dan sebagainya. Barang-barang bekas ini bisa dikirim ke pabrik yang melakukan daur ulang, sehingga barang bekas tadi bisa diolah menjadi bahan baku, yang dapat menghasilkan produk daur ulang seperti karton, kardus pembungkus, alat-alat dan perangkat rumah tangga dari plastik dan kaca. Cara daur ulang kertas, kertas-kertas dikumpulkan secara terpisah dengan plastik. Lantas dibawa ketempat daur ulang kertas. Kemudian kertas dicampur dengan air, dipanaskan dan dibuat pulp. Residu tinta dipisahkan untuk meningkatkan kualitas. Akhirnya dihasilkan kertas daur ulang. Setelah dipotong dalam ukuran tertentu dan dikemas, kertas sudah bisa dipasarkan kembali.



Manfaat lain sampah
Sampah tidak hanya bisa dimanfaatkan sebagai kompos untuk pupuk organik, tapi juga bisa diolah menjadi energi bio arang, biomass dan energi untuk listrik. Lebih jauh sampah dapat dijadikan barang-barang aksesoris, barang fungsional dan sebagai bahan bangunan. Pengolahan sampah menjadi energi listrik sudah lazim di banyak negara, tetapi di Indonesia fasilitas gas dari TPA masih relatif baru. Pada saat ini proyek untuk menghasilkan energi listrik dari sampah sedang dibangun di Bali. Investor Inggris, Navigat Organic Energy Indonesia (NOEI), akan mendirikan instalasi pengelolaan sampah terpadu sebagai penghasil listrik untuk Denpasar, Badung, Gianyar dan Tabanan. Proyek ini akan mengolah sampah sebanyak 500 ton per hari dan menhasilkan listrik 5–8 megawatt. Teknologi yang digunakan adalah teknologi landfill. Prosesnya, menjadikan biogas yang didapat dari sampah melalui gas engine dikonservasikan menjadi energi listrik. Mula-mula seluruh sampah ditimbun dengan tanah, lalu lewat pipa yang dipasang di dalamnya, gas methan ditangkap dan digunakan untuk mengeringkan sampah. Dengan demikian tumpukan sampah itu akan mengering. Cairan yang keluar selama proses itu ditampung dan dikelola dalam instalasi khusus atau water treatment supaya tidak menimbulkan pencemaran. Untuk sampah yang baru, prosesnya dipilah dulu. Sampah basah seperti kayu, daun, kertas dicacah dulu, kemudian dimasukkan dalam digester (pengering) yang nantinya menghasilkan biogas dan kompos. Teknologi ini disebut Anaerobic Digestion. Sedangkan sampah kering semacam plastik akan diolah dengan teknologi pirolisis dan gassfication, yakni dengan pemanasan tinggi tanpa oksigen yang menhasilkan gas dan digunakan untuk menggerakkan turbin. Pemprov DKI juga berencana menerapkan system waste to energy (WTE), yang akan dibangun di empat lokasi; Marunda, Pulo Gebang, Ragunan dan Duri Kosambi. Dengan ini diharapkan sampah di Bantar Gebang bisa berkurang dari 6.250 ton per hari menjadi 1000 ton. Selain itu, sampah ternyata juga bisa dibuat bahan bangunan, seperti bata seukuran bata merah, batako, paving block, tegel, teraso dan genteng.

Proses pembuatan bahan bangunan
1. Proses pembuatan batako, yakni terdiri dari sampah dan berangkal (puing). Kedua bahan ini harus diolah terlebih dahulu. Bakar atau hancurkan di incinerator. Bila incinerator tidak ada, proses pembakaran dapat dilakukan di tempat lain, misalnya di pekarangan atau di dalam wadah khusus seperti drum. Selain dibakar, sampah juga bisa dicacah dengan parang atau golok. Pencacahan dilakukan di sebuah wadah khusus, misalnya di cekungan tanah. Pencacahan tidak sebaik hasil pembakaran dan butuh waktu lama. Sayangnya ditempat-tempat pembuangan sampah tidak semuanya tersedia incinerator. Proses penghancuran berangkal dapat dilakukan di sebuah mesin giling khusus, dapat pula dilakukan secara manual. Penghancuran dengan mesin giling relatif lebih efisien dan efektif, waktu yang dibutuhka lebih sedikit. Perbandingan bahan-bahan untuk membuat batako, sampah yang telah dihancurkan (50%), berangkal yang telah digiling (35%), semen (10%), dan air secukupnya (5%). Selanjutnya bahan-bahan tadi dicampur dan diaduk-aduk. Adukan jangan terlalu encer atau kental. Setelah jadi adukan dimasukkan dalam alat pencetak, ratakan bagian atasnya. Setelah itu keluarkan batako yang sudah jadi dari alat cetak Untuk membuat lubang-lubang batako, pergunakan pipa besi. Sebaiknya penususksn dilakukan ketika alat cetak baru berisi separo.


2. Dalam prinsipnya pembuatan bata sama dengan pembuatan batako. Komposisi perbandingan bahan sama persis dengan batako. Alat cetak bisa dipakai alat cetak bata merah non sampah.


3. Komposisi bahan yang diperlukan dalam membuat genteng berbeda dengan komposisi jenis batako. Batako dan bata menggunakan adukan tipe kasar. Kalau genteng membutuhkan adukan tipe halus dengan komposisi sebagai berikut, sampah yang dihancurkan (45%), berangkal yang digiling (30%), semen (20%), dan air secukupnya (5%). Cara pembuatannya, setelah adukan jadi, kemudian dimasukkan dalam alat cetak genteng. Sebelumya alat cetak dilapisi oleh plastik dan diolesi solar secara merata di seluruh permukaan plastik. Padatkan dan ratakan dengan besi atau baja. Haluskan dengan alat penghalus. Maka gentengpun sudah jadi.


4. Paving block terbuat dari pencampuran dua tipe adukan, tipe kasar dan tipe halus. Perbandingan kedua tipe ini 1:2. Setiap satu bagian tipe halus dicampurkan denga dua bagian tipe kasar. Adukan yang sudah jadi dimasukkan ke dalam alat cetak pukul-pukul biar padat. Ratakan permukaan dengan limbatan. Cara mengeluarkan paving block dengan bantuan papan. Balikan alat cetak, tekan alasnya sambil menarik pegangannya.


5. Bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan tegel terdiri dari sampah dan berangkal hancuran, semen biasa, semen putih, pewarna semen, kapur giling dan air sabun. Khusus untuk sampah dan berangkal harus dibagi dua, yang kasar dan yang halus. Untuk itu sampah berangkal harus diayak dengan ayakan ukuran maksimum lubang 2 mm. Pemakaian bahan-bahan tadi tidak sekaligus tapi dibagi menjadi lima jenis adukan: Adukan ke 1: terdiri dari sampah dan berangkal halus dan semen biasa dengan komposisi 3 : 1. Aukan ke 2: terdiri dari sampah dan berangkal kasar dan semen biasa dengan komposisi 5 : 1. Adukan 1 dan 2 digunakan untuk semua jenis tegel. Adukan ke 3: terdiri dari kapur giling dan semen putih dengan komposisi 2 : 1. Adukan ini dipakai untuk jenis tegel wavel. Adukan ke 4: terdiri dari semen putih, pewarna tegel dan air sabun. Setiap 1 kg semen putih membutuhkan air sabun 1 liter dengan pewararna secukupnya. Adukan ini digunakan untuk membuat tegel wavel dan kembang. Adukan ke 5: terdiri dari semen biasa, pewarna hitam dan air sabun. Setiap 1 kg semen biasa membutuhkan air sabun 3 liter dengan pewarna hitam secukupnya. Adukan ini digunakan untuk membuat tegel kembang dan polos. Kemudian masukkan ke alat cetak yang terlebih dulu dilapisi dengan plastik yang diolesi solar. Untuk membuat tegel polos prosesnya paling sederhana. Masukkan adukan kelima setebal 4 mm. Ini untuk bagian kepala. Kemudian diikuti adukan kesatu juga setebal 4 mm. Lalu masukkan adukan kedua setebal 25 mm. Ini untuk bagian kaki. Setelah proses tadi selesai, kemuadian campuran adukan tadi di press. Keluarkan tegel yang sudah jadi.


6. Seperti tegel, teraso juga terdiri dari bagian kepala dan kaki. Bahan untuk membuat bagian kepala adalah semen putih, kapur giling, batu teraso dan air sabun. Komposisinya 1:2:1 dengan air sabun secukupnya. Proses selanjutnya sama dengan proses pembuatan tegel. Campurkan bahan-bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan bagian kepala. Aduklah sampai kental, seperti adukan untuk mengecor. Tempatkan diwadah khusus. Kemudian siapkan adukan untuk bagian kaki. Siapkan cetakan. Lapisi seluruh permukaan bagian dalam dengan plastik tipis. Oleskan solar. Masukkan adukan dibagian kepala setebal 4 mm. Ratakan. Masukkan adukan kesatu setebal 5mm, diikuti dengan adukan kedua 20 mm. Kemudian preslah. Keluarkan teraso dan bawa ketempat penampungan.

Desain Hidram Pump dengan Paralon

hidram pump

Pompa Hidram adalah pompa air yang digerakkan oleh tenaga air itu sendiri. Air berjalan sendiri dan naik tidak seperti hukum alamnya, mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang lebih rendah. Sepertinya melawan hukum alam ya, dan kalau dilihat sepintas kayaknya gak mungkin. Tetapi dengan ilmu yang sedikit dan dianugerahkan oleh Sang Pencipta kita, maka manusia dengan akalnya bisa menghasilkan daya cipta yang membuat sesuatu yang sepertinya tidak mungkin menjadi mungkin.

Prinsipnya ada aliran air yang mengalir, bisa berupa sungai, sumber air yang mengalir, air terjun dls. Air tersebut dialirkan pada pompa yang dilengkapi dengan 2 buah klep yang fungsinya bergantian, kalau yang satu membuka maka yang lain menutup, dan tabung udara yang fungsinya memberikan tekanan pada air yang terkumpul dalam tabumg tersebut untuk disalurkan ke bak penampung yang tingginya beberapa kali lipat dibandingkan dengan ketinggian air yang dialirkan ke pompa tersebut.

Air digerakkan oleh air itu sendiri. Artinya air tersebut tidak diam, harus mengalir. Dengan aliran tersebut maka akan menghasilkan energi, yang walaupun kecil apabila dia ada secara kontinyu, terus menerus, maka akan menghasilkan sesuatu yang dahsyat.

diagram hidramUntuk mengetahui lebih lanjut mengenai teori pompa ini masuk saja ke google ketik hidram pump, atau ram pump maka akan muncul seabreg situs yang akan bercerita tentang pompa ini. Kebanyakan atau sebagian besar situs tersebut berbahasa Inggris, dan ada beberapa yang berbahasa Indonesia, terutama hasil beberapa kajian di beberapa perguruan tinggi seperti UI, ITB, Undip dll. Jaman sekarang cari informasi sangat mudah dan cepat asal mau.

Dari beberapa informasi yang saya temukan saya tertarik pada beberapa disain yang menggunakan pipa paralon yang pembuatannya mudah, murah dan bahannya bisa di dapat dimanapun. Dengan kelebihan dan kekurangannya, misalnya kekuatannya tidak bisa menandingi pipa besi untuk kapasitas yang lebih besar, dan sangat cocok untuk kapasitas yang tidak besar. Meskipun demikian kalau digabung kan kapasitasnya besar juga.

Dari ketertarikan ini dan dengan pengetahuan saya yang sederhana, saya mencoba membuat pompa hidram ini dengan bahan sebagian besar adalah menggunakan pipa pralon, kecuali klepnya. Saya pilih jenis AW karena ketebalannya. Saya pilih ukuran 1 ¼ inchi badan pompa, ½ inchi untuk pipa salurannya, dan 4 inchi untuk tabung pompanya. Klep juga menggunakan klep ukuran 1 ¼ inchi, yang klepnya dari kuningan, begitu juga katupnya. Saya khawatir kalau pakai katup yang berbahan plastic akan mudah rusak, karena bekerja terus menerus buka tutupnya. Sangan berbeda jika digunakan untuk klep poma air sumur, kan buka tutupnya jarang dan waktunya lama. Sedangkan untuk pompa hidram kan buka tutupnya terus menerus selama 24 jam sehari, dan 7 hari seminggu.

Bahan-bahan yang diginakan pada disain awal, atau saya sebut Disain Versi - 01 adalah sebagai berikut :

klep pompa hidram

Pipa Sambungan

Tabung Udara

desain versi pertama

Disain V-01 ini saya coba di Ciwidey, di rumah kawan untuk mengalirkan air ke kebunnya. Jarak tandon ke rumah adalah 100 meter. Ketinggian Tandon relatif terhadap pompa adalah kira-kira 10 meter. Tinggi pancuran air relatif terhadap pompa adalah 1.5 meter. Jadi sebenarnya tidak terlalu jauh dan tinggi.

Jarak pompa dengan pancuran air adalah kurang lebih 8 meter, menggunakan pipa pralon 1 ¼ inchi 2 lengte. Air dialirkan tidak membentuk sudut, tetapi diturunkan dulu dari pancuran dengan menggunakan pipa pralon lagi, yang disambungkan tegak lurus dengan pipa penghantar. Pipa penyalur disambungkan langsung ke saluran air yang sudah ada, dengan besar pipa ½ inchi.

Percobaan dilakukan selama kurang lebih 36 jam, maklum ada keterbatasan waktu. Dan hasilnya adalah :

  • Selama 36 jam pompa sering berhenti bekerja, mungkin karena ada kerikil atau kotoran yang nangkring di klep. Setelah di pacu di klep buang maka pompa bekerja lagi.
  • Selama 36 jam air tidak mengalir ke tandon. Sementara saluran air diperiksa tidak menghasilkan permasalahan.
  • Sementara percobaan dihentikan dengan kesimpulan bahwa DESAIN POMPA PERLU DIPERBAIKI.
  • Pompa dibawa pulang ke Bandung untuk evaluasi disain.

Kemudian dari hasil evaluasi by feeling, diambil kesimpulan bahwa jarak dari klep buang dan tekan cukup jauh, sehingga perlu didekatkan. Untuk itu bahan terpaksa digabung anta pipa paralon dengan pipa besi supaya jarak sambungnya menjadi pendek. Jarak sambung pipa pralom cukup panjang dan tidak bisa diperpendek lagi.

Terpaksa jalan-jalan ke toko ledeng mencari pipa besi, sambungan pipa besi. Ukuran pipa masih tetap 1 ¼ inchi, klep juga menggunakan klep yang ada, tabung udara juga menggunakan yang ada juga.

Sehingga Disain Versi - 02 menjadi seperti berikut :

klep hidram

sambungan

tekanan ukur

pipa sambungan

tabung udara

hidram paralon

Nah kemudian Disain Versi-02 inipun diuji coba di Ciwidey, pada lokasi yang sama dengan disain sebelumnya. Pengujian dilakukan selama 36 jam juga karena keterbatasan waktu juga. Konstruksi pemasangan pompa bisa dilihat pada gambar-gambar di bawah ini.

paralon hidram

Gambar disamping ini menunjukkan konstruksi pemasangan pompa versi-02. Cukup sederhana dipasang diikat pada dinding garasi yang tebuat dari kayu. Konstruksi ini cukup kuat karena dari pengalaman versi-01, getaran pompa cukup rendah. Meskipun hanya disandarkan saja ternyata pompa tidak roboh.

Air buangan yang dihasilkan oleh klep buang dialirkan lagi kedalam kolam, sehingga air yang seharusnya mengalir ke kolam, hanya sebgaian saja yang dialirkan ke pompa. Sebagian besar dialirkan lagi ke kolam.

Pipa penghantar dihubungkan langsung dengan pompa dari sumber air berupa pamcuman diseberang lokasi pompa. Pipa penghantar menyeberangi permukaan kolam, dimana dalamnya kolam kurang lebih 80 cm. Hal ini dilakukan untuk mempermudah pemasangan, dengan asumsi bahwa disain ini pemasangannya bisa dilakukan hanya dengan 1 orang saja. Tetapi jika kompleksitas pekerjaannya makin besar ya harus dilakukan oleh beberapa orang dengan berjamaah.

Dengan konstruksi sederhana ini dalam percobaan versi-2 diharapkan pemasangannya, mudah, cepat, karena waktunya terbatas, dan jika ada masalah dengan pompa mudah diatasi. Jika terjadi masalah dengan pipa penghantarpun dengan mudah diatasi.

hidram pipa

Rencananya pipa penghantar akan disambungkan langsung ke mulut pancuran. Tetapi karena tidak ada soket penyambung yang cocok maka konstruksinya dirubah seperti kelihatan pada gambar dibawah ini.

pipa input

Dengan menggunakan corong sebagai penampung air dari pancuran, air disalurkan ke pipa penghantar melalui sambungan knee (L). Hal ini memudah kanstruksi apalagi saat iti hanya sambungan tersebut yang tersedia. Pipa besi berfungsu sebagai penahan dari konstruksi sederhana dan sementara dari sambungan pipa penghantar ke pancuran air.

Kadang-kadang penahan ini ngantuk sehinga arah aliran airnya menceleng tidak menuju ke corong yang disediakan, sehingga perlu berbasah-basah memperbaikinya.

hidram beroprasi

Photo di atas ini menunjukkan pompa sedang beroperasi, dimana pada katup buang, yang dialirkan kembali ke kolam, akan mengalir air buangan dari popa. Berkat air buangan ini pulalah pompa bekerja secara terus menerus, dan mengalirkan air ke tempat yang jauh dan tinggi.

Perhatikan penunjuk tekanan menunjukkan tekanan pada 10 psi saat pompa beroperasi. Hal ini menunjukkan adanya tekanan balik dari air yang mengalir di pipa penyalur. Dengan adanya tekanan balik inilah yang menyebabkan air yang berada dalan tabung pompa bereaksi lalu menekan air dalam pipa penyalur , mengalir menuju ketempat yang diinginkan.

kerja ram pump

Perhatikan dengan seksama pada gambar. Pada disain v-02 ini selain konstruksinya dirubah juga ditambahkan lubang pernafasan. Lubang ini ada disambungan knee/L di bawah klep penyalur. Lihat pada saat ada air masuk maka dari lubang tersebur keluar air, seperti air bocor. Lubang ini untuk menambah udara yang ada dalam tabung tidak kurang. Mulanya lubang ini saya abaikan, tetapi setelah membaca referensi yang ada hamper semua menggunakan saluran pernafasan ini maka say coba buatkan lubang pernafasan ini dengan mata bor paling kecil.

Dengan adanya lubang ni dan juga perubahan konstruksinya, maka selama 36 jam pompa ini bekerja terus menerus, tanpa ada gangguan berhenti.

tandon air

Tandon air ini biasa digunakan untuk menampung air dari kolam yang awalnya dan sampai sekarang dialirkan menggunakan pompa listrik. Pompa hidaram ini sebenarnya akan digunakan untuk menggantikan pompa listrik, untuk menghemat biaya operasiona.

Tandon ini tinggi relative terhadap pompa adalah 10 meter, jaraknya terhadap pompa adalah 100 meteran.

Ternyata setelah pompa bekerja keras 24 jam, airpun tak kunjung tiba di tendon air ini. Wah harus memeras otak ya. Kan disain sudah diperbaiki. Pompa bekerja terus-menerus tanpa berhenti selam 24 jam, masak gak setetes airpun sampai di tendon air ini.Pompa dicoba dialirkan dengan menggunakan pipa pralon ½ inchi yang dinaikkan ke atas genting.

Dengan panjang pipa 4 meter. Ternyata airpun bisa naik ke atas genting melalui ujung pipa pralon yang di naikkan tegak lurus. Kesimpulan kami air mengalir dari pompa, sehingga pompa bukan penyebab air yang tidak bisa mengalir sampai tendon. Kemudian saya coba telusuri pipa penyalurnya. Sampai pada salah satu sambungan yang dihubungkan dengan kran, saya coba buka krannya, ternyata air mengalir, pompa tidak mati. Tetapi setelah kran ditutup kok terdengan seperti ada suara gelembung air. Dimana yah, kayaknya ada kebocoran air.

Milis Pompa Hidram

Para Pembuat Pompa Hidram akhirnya tanpa sengaja, atau mungkin sudah ditakdirkan bergabung bersama untuk membangun dan menyebarkan. Dapat anda jumpai pada sebuah wadah berbagi di mailing list pompahidram[at]yahoogroups.com. Jika ada pertanyaan dan saling berbagi informasi seputar masalah Pompa Hidram silahkan langsung bergabung dan berbagi untuk sesama melaui teknologi sederhana ini.

Setelah ditelusuri, ternyata ada kebocoran pipa saluran eksisting, diantara pompa dan tendon air. Kebocoran terebut diperbaiki, dan butuh waktu karena harus beli dulu sambungannya, proses penyambungan juga tidak cepat, sehingga setelah tersambung, waktu kerja habis. Maka kembalikan kami ke Bandung dengan keyakinan tinggi bahwa pompa sudah bekerja dengan baik, hanya karena masalah saluran maka air tidak bisa mencapai tendon air. Percobaan akan diteruskan kemudian. Tetapi sampai saat ini sudah hampir 2 tahunan, percobaan lanjutan belum terlaksana.

Sesampai di Bandung sayapun mencoba mengantisipasi disain pompa dengan mengunakan badan pompa dengan diameter 1 ½ inchi. Disain ini baru dalam konstruksi terbatas dan belum sempat dicoba. Disain versi-03 ini adalah sebagai berikut :

hidram klep

klep buang

pipa sambungan

sambungan L

sambungan U

badan pompa hidram

peralatan

Secara teknis pompa ini bisa dibuat oleh siapapun. Asal mau, bukan mampu. Konstruksinya sederhana, bahan mudah dicari disekitar kita. Harganyapun terjangkau, apalagi jika dibandingkan dengan daya gunanya.

Yang lebih penting, agak susah, tapi asal mau belajar, system disain, yaitu mengetahui parameternya seperti, tinggi sumber tehadap pompa, debit sumber air, tinggi tandon, air yang dibutuhkan di tendon, maka akan menentukan besaran pompa air dan jumlahnya jika dibutuhkan lebih dari satu pompa yang dikerjakan secara parallel. Juga akan menentukan konstruksi pancuran dari sumber air, apakah perlu dibuatkan dam sederhana dan lainnya.